Sabtu, 22 September 2012

Posisi imam dan makmun dalam sholat berjamaah




1. Dua Orang Laki-laki
ikhwanimam.png
ikhwanmakmum.png
Hadits Ibnu Abbas:
Aku shalat bersama Nabi SAW di suatu malam, aku berdiri di samping kirinya, lalu Nabi memegang bagian belakang kepalaku dan menempatkan aku di sebelah kanannya (HR Bukhari )

2. Dua Orang Laki-laki atau Lebih

ikhwanimam.png

ikhwanmakmum.png
ikhwanmakmum.png
ikhwanmakmum.png
Hadits Jabir: 
Nabi SAW berdiri shalat maghrib, lalu aku datang dan berdiri di samping kirinya. Maka beliau SAW menarik diriku dan dijadikan di samping kanannya. Tiba-tiba sahabatku datang (untuk shalat), lalu kami berbaris di belakang beliau dan shalat bersama Rasulullah SAW. (HR Ahmad)

3. Satu Laki-laki dan Satu Wanita
ikhwanimam.png
makmumakhwat.png
Hadits Anas:
Bahwa beliau shalat di belakang Rasulullah SAW bersama seorang yatim sedangkan Ummu Sulaim berada di belakang mereka (HR Bukhari dan Muslim)

4. Dua Orang Laki-laki dan Satu Wanita atau lebih
ikhwanimam.png
ikhwanmakmum.png
makmumakhwat.png
Perpaduan antara hadits Ibnu Abbas:
“.. dan menempatkan aku di sebelah kanannya”
dan hadits Anas bin Malik:
“Sedangkan Ummu Sulaim berada di belakang mereka” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Dua Orang Wanita
imamakhwat.png
makmumakhwat.png
Keumuman Hadits Ibnu Abbas:
“.. dan menempatkan aku di sebelah kanannya” (HR Bukhari)

6. Tiga Orang Wanita atau Lebih
makmumakhwat.png
imamakhwat.png
makmumakhwat.png
Hadits Aisya RA:
Bahwa Aisyah shalat menjadi imam bagi kaum wanita dan beliau berdiri di tengah shaf (HR Bukhari, Hakim, Daruquthni dan Ibnu abi Syaibah)

7. Beberapa Laki-laki dan Wanita

ikhwanimam.png

ikhwanmakmum.png
ikhwanmakmum.png
ikhwanmakmum.png
makmumakhwat.png
makmumakhwat.png
makmumakhwat.png
Hadits Abu Hurairah:
Sebaik-baiknya shaf laki-laki adalah yang paling pertama, dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Dan sebaik-baiknya shaf wanita adalah yang paling terakhir, dan seburuk-buruknya adalah yang paling pertama. (HR Muslim)

8. Bila ada Anak-anak

ikhwanimam.png

ikhwanmakmum.png
ikhwanmakmum.png
ikhwanmakmum.png
anak
anak
anak
makmumakhwat.png
makmumakhwat.png
makmumakhwat.png
Hadits Abu Malik Al-Asy’ari:
Bahwa Nabi SAW menjadikan (shaf) laki-laki di depan anak-anak, anak-anak di belakang mereka sedangkan kaum wanita di belakang anak-anak (HR Ahmad)

Merapatkan Barisan
jamaah
Hadits Nu’man bin Basyir:
Dan aku melihat semua laki-laki yang shalat saling mendekatkan antara pundak dengan pundak lainnya dan mata kaki dengan mata kaki lainnya (HR Bukhari )

Keterangan :
ikhwanimam.png
Imam Laki-laki (Ikhwan)
ikhwanmakmum.png
Makmum Laki-laki (Ikhwan)
imamakhwat.png
Imam Wanita (akhwat)
makmumakhwat.png
Makmum Wanita (akhwat)
anak.png
Anak-anak

Dengan melihat gambar diatas dengan hadits-hadits yang telah dipaparkan sehingga jelas aturan-aturan dalam shaf waktu sholat berjamaah. Semoga bermanfaat.

Galery Blog



http://mushallanurulagung.blog.spot

ULAR BERKEPALA MANUSIA DI SAWAHLUNTO

SAWAHLUNTO - Penemuan ular berkepala manusia menghebohkan warga Kota Sawahlunto. Peristiwa aneh itu juga menjadi buah bibir warga usai melihatnya. Ular jenis piton tersebut ditemukan di areal Kandih, Kecamatan Barangin oleh pekerja proyek pembangunan baru kantor Pengadilan Negeri setempat. Karena wujudnya agak aneh, beberapa orang pekerja enggan mendekati ular yang keluar dari salah satu genangan air yang ada di kawasan itu. Ricky (36), salah seorang polisi kehutanan yang menjinakkan ular itu kepada padangmedia.com, Senin (17/9) di Kandih mengakui, ada unsur mistis dalam penemuan ular berkepala manusia tersebut. Karena, saat ditemukan ular itu berukuran 8 meter. Namun, kini wujudnya berubah menjadi kecil. Ular itu juga tidak lagi hidup sejak ditemukan Kamis (13/9) malam. "Ular ini akan kita musnahkan. Tak baik disimpan atau diletakkan di museum karena mempunyai unsur mistik. Seperti kalau memegang ular ini ada daya listriknya," kata alumni Pesantren Gontor itu sambil mempraktekkannya kepada pengunjung di Pengadilan Negeri, Senin (17/9). Ia menduga, ular berkepala manusia itu merupakan peliharaan leluhur masyarakat Kota Sawahlunto yang dulu menjadi 'Orang Rantai'. Yakni, pekerja tambang pada zaman penjajahan Belanda dahulu. Karena, saat ditemukan komunikasi yang dapat dilakukan dengan berbahasa Jawa, pungkasnya.